Pages

November 25, 2012

Moonrise Kingdom (2012)


Sebenarnya sebelum saya menonton Moonrise Kingdom, saya hanya berpandang sebelah mata terhadap film ini. Jika melihat judul dan posternya entah kenapa saya pikir film ini penuh aroma membosankan. Tapi setelah membaca review-nya sana-sini, ternyata kebanyakan responnya adalah positif dan digadang-gadang sebagai salah satu calon film terbaik tahun ini. Akhirnya dengan ekspektasi yang tinggi, saya pun menontonnya, dan harus diakui saya puas.

Moonrise Kingdom ber-setting tahun 60an disebuah pulau bernama New Penzance. Berkisah tentang sebuah perkemahan mirip Pramuka yang menghabiskan musim panas dengan berkemah bernama Khaki Scout. Suatu hari seisi pulau digegerkan dengan hilangnya salah satu anggota mereka Sam Shakusky (Jared Gilman) seorang bocah 12 tahun. Ternyata Sam sudah merencanakan usaha pelarian dirinya itu bersama Suzy Bishop (Kara Hayward) seorang gadis yang ia temui beberapa waktu lalu. Keluarga dan orang-orang setempat pun kepanikan mencari mereka. Jadi apakah Sam dan Suzy ditemukan kembali atau malah sebaliknya?

Dibuka dengan pengenalan keluarga Suzy yang dibalut dengan sinematografi yang aduhai nan artistik, berlanjut narasi dari Bob Balaban yang dengan santainya menjelaskan geografis New Penzance. Diisi dengan jajaran cast top macam Bruce Willis, Edward Norton, Bill Murray, Tilda Swinton, Frances McDormand, dan Harvey Keitel. Tapi sebenarnya bukan mereka yang menjadi pusat perhatian disini, justru debut dua artis cilik Jared Gilman dan Kara Hayward-lah menjadi titik perhatian di film ini. Saya sendiri sebenarnya belum pernah sama sekali menonton filmnya Wes Anderson, dan jika melihat bagaimana suguhan di Moonrise Kingdom, sudah cukup menggambarkan kecerdasan Wes dalam menyutradarai dan meracik film.

Jalan cerita yang dihadirkan Moonrise Kingdom sebenarnya ringan saja dan tidak terlalu klise, tapi justru keringanan ceritanya itulah yang menjadi keunikan dan keanehan tersendiri dari film ini. Contohnya seperti kisah romansa dua orang bocah 12 tahun yang cinta monyet, melihat bagaimana kepolosan dua bocah tersebut melakukan pacaran layaknya seperti orang dewasa mulai dari ciuman sampai menikah. Aneh, nyeleneh sekaligus lucu memang. Selain sinematografi dan jalan ceritanya yang unik, scoring dan musiknya juga bagus, music simfoni orkestra dari Benjamin Britten dan scoring dari Alexandre Desplat. Beruntung sekali Wes, dia seperti dimanjakan para crew dan cast-nya, semua hal yang dibutuhkan Wes dalam menambah keindahan Moonrise Kingdom sepertinya sudah terpenuhi.

Pada akhirnya Moonrise Kingdom menjadi sebuah sajian film drama komedi romantis yang ringan tapi berkualitas dan layak untuk masuk nominasi Oscar. Salah satu film terbaik dan favorit saya tahun ini. Bravo!

8/10


No comments:

Post a Comment