Pages

June 12, 2013

V/H/S/2 (2013)

Setelah kehadiran V/H/S tahun lalu, mempunyai konsep horror yang segar yakni menggabungkan mockumentary dengan antology. Tidak butuh waktu lama untuk menelurkan film keduanya, V/H/S/2. Ada 6 segmen disini; Tape 49, Clinical Trials, A Ride in the Park, Safe Haven, dan Slumber Party Alien Abduction.

Tape 49, plot utama dari film ini mengisahkan tentang dua orang pemuda-pemudi yang masuk ke salah satu rumah yang diselidiki tempat hilangnya seorang anak muda, dan dirumah tersebut mereka menemukan setumpukan kaset-kaset VHS yang berisi video mengerikan yang nantinya akan mereka putar satu per satu. Disutradarai oleh Simon Barret. Sama seperti Tape 56 di V/H/S, segmen ini hanya menjadi jembatan untuk segmen lainnya, akan terus berlanjut disela-sela segmen lainnya berakhir

Clinical Trials, kaset pertama yang mengisahkan tentang seorang pria yang melakukan implant terhadap mata kirinya yang dipasangkan kamera berbentuk mata pulsa, yang berakibat dia dapat melihat makhluk tak diinginkan. Disutradarai oleh Adam Wingard, yang sekaligus menjadi pemeran utama. Mempunyai konsep cerita yang menarik. Yang mana kamera kecil diletakkan dimata pemeran. Mempunyai banyak momen-momen penampakan, namun sayang tidak cukup mampu membuat penonton loncat dari kursinya. Mungkin akan bagus jika dibuat versi panjangnya. Segmen ini ditutup dengan ending yang ironis dan cukup mengerikan. Sebuah sajian pembuka yang menghibur, lumayan menjadi pemanasan yang hangat untuk segmen selanjutnya.

A Ride in the Park, kaset kedua mengisahkan tentang seorang pemuda yang tengah bersepeda di tengah hutan, lalu bertemu dengan seorang wanita yang ternyata adalah zombie, dia pun digigit. Di sutradarai oleh duo The Blair Witch Project, Eduardo Sanchez dan Gregg Hale. Keputusan yang bagus untuk meletakkan sudut pandang orang pertamanya di zombie. Mempunyai banyak adegan sadis yang menyenangkan layaknya film zombie kebanyakan, yang saya yakin akan membuat penggemar berat zombie senang kegirangan. Dan endingnya pun indah, sedikit beraroma romansa memang. Ini favorit kedua.

Safe Haven, kaset ketiga mengisahkan tentang empat orang reporter; Adam (Fachry Albar), Malik (Oka Antara), Lena (Hannah Al-Rasyid) dan Joni (Andrew L. S.), yang melakukan liputan ke sebuah tempat keagamaan yang dipimpin oleh seorang bapak (Epy Kusnandar). Liputan yang awalnya berjalan lancar itupun berujung pada sebuah kenyataan yang tak terduga. Disutradarai sineas lokal, Gareth Evans dan Timo Tjahjanto. Segmen dengan durasi terpanjang. Segmen yang paling menegangkan, menyeramkan dan mengerikan. Atmosfir dan nuansa creepy yang sudah terbangun dari awal. Mempunyai banyak dialog-dialog cerdas dan galonan darah. Namun jujur, saya agak gimana gitu melihat segmen ini memakai bahasa Indonesia sama Inggris. Tapi siapa peduli dengan hal itu, karena nilai plus dari film ini terlalu banyak hingga menutupi kekurangannya. Segmen terbaik di V/H/S/2.

Slumber Party Alien Abduction, kaset terakhir yang mengisahkan tentang sekelompok anak muda yang bersenang-senang di sebuah vila, singkat cerita mereka dikejutkan dengan datangnya sekampungan alien. Segmen yang disutradarai Jason Eisener yang terkenal lewat Hobo With a Shotgun dan segmen Youngbuck di ABCs ini harus diakui segmen yang paling lemah dari semuanya, sama sekali kurang mampu tampil dengan menyeramkan. Diawali dengan membosankan, bodoh dan konyol. Namun pada saat bagian alien invasion tiba, cukup seru. Tapi itu tidak cukup untuk mendongkrak posisi segmen ini dari yang terlemah ke atas.

Secara keseluruhan V/H/S/2 setingkat diatas lebih bagus dari film pertamanya. Mempunyai konsep mockumentary yang bervariatif, mulai dari hantu, zombie, monster, alien, semuanya ada disini. Dengan Safe Haven sebagai the best-nya. Berharap V/H/S/3 tampil lebih bagus lagi, dan semoga sineas Indonesia kembali terlibat disini, Joko Anwar mungkin?

7.5/10


2 comments:

  1. Kasihan Jason Eisener, udah segmennya lemah, ditaroh abis Safe Haven yang sinting pula

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bro, sudah jatuh tertimpa tangga pula.

      Delete