Pages

October 8, 2013

Gravity (2013)

Alfonso Cuarón, sutradara yang terkenal lewat film Children of Men tujuh tahun lalu. Dan tahun ini kembali hadir lewat film terbarunya, Gravity.

Gravity mengisahkan tentang dua astronot; Ryan Stone (Sandra Bullock) dan Matt Kowalski (George Clooney) yang sedang berada dalam misi perjalanan ke luar angkasa. Sialnya, karena suatu hal salah satu satelit lain yang berada disana meledak. Yang ternyata kejadian tersebut berakibat buruk ketika puing-puing satelit yang hancur tersebut menabrak pesawat ulang alik milik Stone dan Kowalski. Akibatnya, mereka berdua pun terpisah dan harus berjuang sendiri-sendiri bertahan hidup serta menghadapi sederetan kejadian buruk lain.

Luar biasa. Mungkin kata itulah yang cukup menggambarkan keseluruhan film ini. Gravity disutradarai oleh Alfonso Cuarón yang juga sekaligus menulis naskah ceritanya bersama puteranya, Jasón Cuarón. Naskahnya sederhana saja sebenarnya bisa dipersingkat menjadi, dua astronot bertahan hidup di luar angkasa. Namun tidak hanya bercerita mengenai survival, ada studi karakter juga disini. Well, hanya dengan satu setting, dua astronot, dan jalan cerita yang simple. Diperlukan seorang sutradara dengan visi kuat untuk dapat mengeksekusinya menjadi sebuah presentasi yang begitu membuai dan melampaui kualitas dasar ceritanya.

Nilai terbesar Gravity jelas ada pada visualnya. Dengan begitu nyata bagaimana menggambarkan keadaan luar angkasa. Begitu detil bagaimana menggambarkan set interior dan eksterior pesawat ulang aliknya. Permainan efek visualnya yang spektakuler macam puing-puing satelit yang berhancuran bertebaran dalam skala besarnya. Juga begitu detil dan akurat dalam memikirkan aspek-aspek seperti mengenai teori anti gravitasi, kedap suara, dan lain-lain yang tentunya sudah melalui berbagai macam riset dan survei sana-sini. Well, mungkin juga ini akan membuat sutradara dari nenek moyangnya film sci-fi luar angkasa, 2001: A Space Odyssey, Stanley Kubrick merasa sangat bangga atau bahkan iri.

Selain visualnya, aspek teknis lain yang patut untuk dipuji adalah sinematografi arahan Emmanuel Lubezki yang begitu apik. Dengan pergerakan dan pengambilan gambar-gambar yang indah, menawan, dan dinamis yang dibeberapa bagian di-take panjang alias long shot. Sesekali juga kamera berada pada sudut pandang orang pertama. Scoring-music arahan Steven Rice juga ciamik, begitu menggelegar bagaimana membuat adrenalin penontonnya terpacu namun disisi lain juga menyayat hati, dua jempol juga untuk sound editing dan mixing-nya. Dari divisi akting, cuma ada dua pemeran disini. Sandra Bullock dengan sangat bagus memerankan seorang dokter yang baru melaksanakan misi ke luar angkasa dibalik kenangan kelam kehilangan putri tercintanya. Mungkin ini akan menjadi salah satu penampilan terbaik Bullock di sepanjang karirnya sebagai seorang aktris. Sedangkan George Clooney dengan segala keterbatasan durasi yang dimilikinya juga bermain baik disini sebagai seorang astronot veteran dengan segala sikap tenang dan santainya.

Secara keseluruhan Gravity adalah sebuah film drama science-fiction yang sangat bagus. Sebuah sajian perjalanan tidak menyenangkan keluar angkasa yang begitu emosional dan menegangkan, bagaimana seolah melibatkan penontonnya turut merasakan apa yang terjadi pada karakter utamanya. Pencapaian yang jelas hanya akan dilakukan oleh sutradara dengan visi luar biasa cerdas. Apalagi didukung oleh cast dan crew bertalenta hebat yang turut membantu visinya tercapai. Sekali lagi, Gravity adalah sebuah pengalaman sinematis dalam durasi 91 menit yang tidak boleh dilewatkan begitu saja tahun ini. Dan harus menontonnya dilayar lebar. Wajib. Titik.

9/10


1 comment:

  1. jadi penasaran dengan movie ini.... :D

    ReplyDelete