Pages

March 21, 2014

300: Rise of an Empire (2014)

“Better we show them, we chose to die on our feet, rather than live on our knees.” - Themistocles

300: Rise of an Empire mengisahkan tentang Themistocles (Sullivan Stapleton) seorang jenderal perang Athena yang berhasil membunuh King Darius I (Yigal Naor) dari Persia. Kematian raja Persia itu disaksikan langsung oleh putranya, Xerxes (Rodigo Santoro). Xerxes pun berupaya untuk membalas dendam kepada Themistocles terhadap kematian ayahnya itu dengan menabuh genderah perang. Pasukan perang Persia dipimpin dan dikendalikan oleh seorang wanita bernama Artemisioa (Eva Green).

Ini adalah follow-up dari film pertamanya 300 (2007) yang disutradarai oleh Zack Snyder (Sucker Punch, Man of Steel) itu. Snyder pun masih mencantumkan namanya di credit film ini, namun bukan sebagai sutradara melainkan sebagai produser. Kursi sutradara 300: Rise of an Empire sekarang berpindah ke tangan Noam Murro. Sedangkan screenplay-nya juga ditulis oleh Zack Snyder bersama Kurt Johnstad mengadaptasinya dari novel grafis yang belum dipublikasikan karya Frank Milller yang berjudul Xerxes. Membawa ceritanya ketika sebelum, selama, dan sesudah kejadian di film 300 itu.

Tidak ada banyak perubahan dari film pertamanya, masih meminjam pakem-pakem di film pendahulunya, masih punya sederetan adegan-adegan action yang dibungkus dengan slow motion dengan dosis yang banyak serta balutan visual efek-nya yang dark, ditambah dengan banjir darah dan kekerasan yang meningkat. Dan bagi kalian yang merindukan teriakan legendaris “This is Sparta!!!”, sayangnya harus berakhir kecewa karena inti penceritaan di 300: Rise of an Empire bukan dari Sparta, namun dari Athena. Begitu juga di segi penceritaan, tidak ada yang terlalu spesial, terdapat banyaknya kelemahan dan kekurangan di beberapa lini. Yah setidaknya 300: Rise of an Empire masih bisalah memberikan sedikit hiburan action kepada penontonnya, koreografi aksinya dirasa bagus apalagi dengan diberikannya galonan darah dan adegan violence yang tinggi plus slow-mo.

Dari segi teknis, sinematografi arahan Simon Duggan cukup membantu dengan baik formula-formula lama yang saya sebutkan diatas tadi. Begitu juga dengan scoring-music gubahan Junkie XL. Dari divisi akting, ini juga patut dikritisi lebih. Sullivan Stapleton yang disini sebagai Themistocles pemeran utamanya menggantikan Leonidas (Gerard Butler) di 300, tampil dengan karakter yang kurang tergali dan kuat, apalagi dia sebagai pemimpin pasukan hadir kurang berwibawa. Eva Green, sedikit lebih baik daripada Stapleton, namun tetap masih terasa kurang.

Secara keseluruhan 300: Rise of an Empire adalah sebuah film yang kurang memuaskan. Masih membawa kembali formula-formula lama andalannya, slow motion dan visual efek gelap. Dan bagi beberapa penonton, ini adalah sebuah hiburan action yang bagus. Namun tetap disayangkan dari segi penceritaan dan karakter 300: Rise of an Empire hadir kurang begitu tergali dengan baik dan kuat dalam durasi 102 menitnya.

2.5/5


No comments:

Post a Comment