Pages

January 26, 2016

Taxi Teheran (2015)


Anda adalah seorang filmmaker. Apa jadinya jika anda dilarang oleh pemerintah membuat film selama 20 tahun? Well Jafar Panahi sineas asal Iran ini menjawab pertanyaan itu dengan lantang untuk ketiga kalinya.

Taxi Teheran mengisahkan tentang Jafar Pahani yang bertindak sebagai supir taksi, mengantarkan penumpang-penumpangnya ke tujuan yang juga menemui rekan dan keluarga dll sembari berbincang melihat sisi kehidupan sosial yang terjadi di negeri Persia itu dari sudut pandang kamera kecil di taksinya.

Ini adalah film ketiganya setelah dinyatakan dilarang oleh pemerintah sejak 2010 setelah This Is Not a Film (2011) dan Closed Curtain (2013), yang bahkan sebelumnya sempat dipenjara karena film-film terdahulunya berisi konten provokatif terhadap pemerintah. Berbeda dengan dua filmnya sebelumnya yang secara rahasia bersetting di rumah, sedangkan Taxi Teheran full dari dalam taksi melalui kamera kecil di dashboard menyusuri sudut-sudut jalan dalam durasi 82 menitnya. Taxi Teheran meraih Golden Bear Award – setara kayak best film – di Berlin International Film Festival 2015.

Mengusung konsep docudrama, yang sampai sekarang pun saya sebenarnya belum tahu pasti apakah film ini real atau scripted. Yap kebanyakan conversationnya memang kentara dengan sindiran terhadap perlakuan dan kebijakan pemerintah Iran ketika interaksi Jafar dengan penumpangnya yang berbeda karakter. Pun juga sisi kehidupan sosial di sana sedikit banyaknya coba dieksplor oleh Jafar. Ada beberapa momen lucu memang, seperti ketika ada orang yang kenal dan tidak kenal dengan Jafar Pahani. Hana Saedi yang adalah keponakan Jafar juga turut berkontribusi di sini, sosok bocah yang begitu loveable, cute banget pas dia mewakili Jafar menerima Golden Bear karena dilarang keluar negeri, doi sampai terharu nangis. 3/5


No comments:

Post a Comment