Pages

February 25, 2016

Best Movies of 2015



Well bisa dibilang sangat terlambat untuk merilis susunan best movies of 2015 ketika tahun 2016 sudah berjalan 2 bulan lewat. Alasannya tak lain tak bukan karena saya ingin melunasi hutang film-film yang belum saya tonton dan ini pun masih ada yang belum terbayarkan. Dan tidak menutup kemungkinan list ini akan terus berubah seiring masih banyaknya film yang belum saya tonton. Film-film yang ada di list ini adalah film-film yang sanggup membuat saya berkesan secara personal. Kata best pun memang lebih tepat disebut favorite.

Beberapa film yang begitu dicintai publik seperti Star Wars: The Force Awakens dan Mad Max: Fury Road hingga horror favorit kritikus It Follows tidak cukup berkesan bagi saya, bukannya jelek loh ya, itu film-film bagus kok. Di sisi lain, banyak film-film yang berkesan tapi tidak cukup kuat masuk jajaran top 20, maka mereka harus rela diberi label Honorable Mention, seperti kisah cinta kakek-nenek dalam 45 Years, installment ketujuh Rocky dalam Creed, action-thriller No Escape, biopik grup hiphop NWA dalam Straight Outta Compton, horror dengan media Skype dalam Unfriended, hingga kisah man of wire dalam The Walk. So here are my favorite movies of 2015.


#20 – Forget Me Not (Kei Horie)
Drama-romance dari Jepang yang begitu menyenangkan sekaligus mengharukan lewat elemen fantasi dan mistik dari ceritanya.

#19 – The Stanford Prison Experiment (Kyle Patrick Alvarez)
Intense!

#18 – The Lobster (Yorgos Lanthimos)
Andai kata kehidupan di film The Lobster benar-benar ada mungkin saya akan bersedia sekali untuk ikut seperti apa yang dilakukan Colin Farrell di sini dalam rangka melepas masa kejombloan ini. Mungkin.

#17 – The End of the Tour (James Ponsoldt)
Saya seperti tengah mengikuti kelas mata kuliah 2 SKS tentang esensi kehidupan dari seorang novelist David Foster Wallace ketika menonton film ini.

#16 – Beasts of No Nation (Cary Fukunaga)
Kisah perang saudara di negara antah berantah Afrika yang begitu menegangkan dan menyesakkan dari Cary Fukunaga, bagaimana ini membuka mata saya dan mensyukuri kehidupan sekarang.

#15 – The Hateful Eight (Quentin Tarantino)
Tarantino kembali hadir dengan kenyelenehannya lewat western movie dengan membawa kembali aktor langganannya plus elemen sadisnya masih tetap ada.

#14 – Tangerine (Sean S. Baker)
Film ini mengajarkan saya tentang  bagaimana hidup tanpa naïf dan malu dengan tidak harus menutupinya dengan topeng kepalsuan. Jujur dan sederhana.

#13 – Kingsman: The Secret Service (Matthew Vaughn)
I have to say this is definitely the best action movie of last year, an awesome spy film yang begitu menyenangkan dan mengasyikan. Church fightnya itu yang paling juara for me.

#12 – Heart Attack (Freelance) (Nawapol Thamrongrattanarit)
Another good romantic-comedy film dari Thailand, akan sangat berkesan jika berkecimpung dengan pekerjaan dengan tenggat waktu tertentu. Ini film ngena banget bagi saya.

#11 – A Copy of My Mind (Joko Anwar)
Surat cinta sekaligus pahit dari seorang Joko Anwar untuk dunia pefilman dan untuk Indonesia dengan segala sindirannya bertutur begitu jujur dan berani.

#10 – Mustang (Deniz Gamze Erguven)
Sajian coming-of-age yang begitu menggetarkan dari Deniz Gamze Erguven dengan segala kesederhanaan dan kejujurannya mengangkat isu-isu sosial lewat presentasi yang menawan.

#9 – Steve Jobs (Danny Boyle)
Ya beginilah bagaimana seharusnya film biopik dari maestro teknologi Steve Jobs si founder Apple dibuat, lewat penyutradaraan piawai Danny Boyle dan scriptnya Aaron Sorkin yang amazingly awesome.

#8 – The Revenant (Alejandro G. Innaritu)
Kisah survival dan revenge yang begitu ciamik dari tangan peracik Birdman. Oh iya btw congrats to Leonardo DiCaprio for your first....

#7 – Spotlight (Tom McCarthy)
Diangkat dari investigasi jurnalis tentang kasus pelecehan anak di gereja yang begitu remarkable tahun lalu bersama dengan ensemble castnya yang tampil apik.

#6 – Me and Earl and the Dying Girl (Alfonso Gomez-Rejon)
Salah satu film coming-of-age terbaik tahun lalu, begitu berkesan bagi saya lewat kisah persahabatan dan pendewasaan dirinya yang dibawa begitu asyik dalam durasi 105 menitnya.

#5 – Drishyam (Nishikant Kamat)
Lagi. India kembali menghadirkan film thriller baik lewat Drishyam dengan penceritaannya yang begitu detil dan rapi, berhasil membuat saya terjebak dan digetarkan oleh endingnya itu.

#4 – The Martian (Ridley Scott)
Bagaimana Ridley Scott membawa saya pada petualangan survival di planet Mars yang begitu epik, membuat saya seperti setengah percaya bahwa ini seakan seperti kisah nyata yang benar-benar terjadi.

#3 – Mommy (Xavier Dolan)
Kisah ibu-anak yang begitu intens lewat 1:1 aspect rationya yang tidak hanya sekedar gimmick, pun juga dua pemeran utamanya yang tampil perfect menguras emosi.

#2 – Room (Lenny Abrahamson)
Drama ibu-anak yang begitu menggetarkan jiwa, bagaimana Room memberikan saya tentang arti betapa pentingnya sebuah proses pendewasaan kepada anak. Jacob Tremblay juara.

#1 – Inside Out (Pete Docter & Ronnie Del Carmen)
Pixar did it again. Satu lagi film animasi magis dari studio Pixar yang begitu manis dengan naskah ceritanya yang orisinil dan inovatif mengantarkan pesan dan kesan yang begitu mendalam bagi saya. It’s the best movies of 2015.

5 comments: